|
|
|
|
|
|

Wednesday 29 April 2009

Yang Terbaik di ‘Mata’ Allah Saja untuk Kami: Ikang & Marissa

Bila sepasang burung Merpati tak pernah ingkar janji! Itu rasanya sunatullah… kalau burung sebagai salah satu makhluk-Nya saja dapat amanah, apalagi kita manusia sebagai buah karya termulia dari Sang Khaliq yang Maha Pencipta bukan?

Dikeheningan malam dalam doa yang sangat panjang tak ada lain yang kupinta bahwa dalam sisa hidupku beserta seluruh keluarga dirumah hanya ingin berada didalam koridor yang terbaik saja dimata-Nya. Hanya itu, tidak lebih dan tidak kurang. Ditengah ribuan caleg dari seluruh Indonesia yang bertarung memperebutkan kursi wakil rakyat dari tingkat 1 sampai dengan tingkat 2, terlihat wajah dan prilaku stress dimana-mana. Alhamdulillah Ikang Fawzi suamiku dan saya Marissa Haque masih dapat bertingkah normal untuk tidak ikutan menjadi ‘setengah gila’ bersama mereka yang terbebani oleh target hidupnya sendiri. Empati kami berdua untuk mereka semua saudara dan saudariku terkasih ditanah air.

Dirumah saya da Ikang selalu saling mengingatkan satu dengan lainnya bahwa kita berprinsip saja hope for the best and prepare for the worst! Kalau dapat alhamdulillah karena toh kami berdua sudah kerja keras plus kerja ekstra cerdas selama kurang lebih 9 bulanan belakangan ini. Bahkan Ikang suamiku sampai harus berhadapan dengan ancaman langsung golok Banten dan buhul sihir seperti masuknya seekor ular berbisa dikaki supir mobilnya Ikang di Pandeglang, Banten.

Kalau tidak dengan semangat ingin berbakti kepada nusa dan bangsa serta agama dan ingin memberikan alternatif lebih baik bagi persada perpolitikan negeri kita, tentu Ikang dan saya sangat malas berhadapan dengan ribuan kecurangan telanjang sistemik serta by design dari oknum elit pemerintahan negeri ini dari tingkat pusat sampai DT 2.

Berikut dibawah ini forward dari tulisan saudariku Mbak Nopyianti dan Mas Subhan dari terkait dengan sikap kami wa bil khusus sikapku terkait dengan isu pencalegan 2009 dari Dapil Jabar 1 nomor urut 2 dari PPP. Insya Allah ada sedikit pencerahan yang dapat saya share kepada para pembaca blog sekalian dimanapun anda berada.

Salam kasih, Marissa di Cimahi, Jabar.

***


Sumber:

Subhan, Nopiyanti

Kamis, 16/04/2009 02:09 WIB

Walau Raih Suara Terbanyak di Jabar 1, Marissa Tak Yakin ke Senayan

ADAKAH perbedaan panggung hiburan dan panggung politik? Dalam konteks sekarang, tentu jawabnya sangat tipis, bahkan bisa dibilang nyaris tak berbeda. Politikus yang biasanya berkoar memunculkan ide dan pemikiran untuk kepentingan masyarakat tentu itu menjadi tugasnya. Namun, bila hal itu diambilalih seorang artis atau katakanlah public figure yang notabene masih awam dengan trik dan segala strategi di panggung politik, tentu kita bisa membayangkan apa yang terjadi kelak.

Untuk para anggota dewan, dari mana pun latar belakangnya, jelas harus bekerja keras, membersihkan citranya. Rakyat menanti para wakil rakyat yang cerdas, tapi juga bermoral baik dan memiliki integritas. Rakyat menjadi apatis para wakilnya terlibat suap, korupsi, dan praktik asusila. Rakyat menjadi tak yakin apakah lembaga legislatif bisa menjadi saluran aspirasi? Dan lagi-lagi pertanyaannya, apakah para artis dapat memenuhi tuntutan berat ini?

Bintang Film dan Politikus

Marissa Grace Haque, lahir di Balikpapan, 15 Oktober 1962, semula dikenal sebagai aktris film. Selanjutnya, istri penyanyi rock sekaligus pengusaha, Ikang Fawzi ini, melebarkan sayap menjadi sutradara, produser film dan politikus.

Tak Mau Koloborasi dengan Kejahatan
Meski suaranya unggul sementara, Icha tetap waspada. Pasalnya, ia tak ingin terulang kejadian pilkada Banten. Menurut Icha, pilkada Banten membuatnya trauma karena ada kertas suara palsu sehingga balita maupun yang sudah meninggal bisa memilih.

Selain waspada, imbuh Icha, ia pun tak yakin otomatis lolos. Sebab, suara partainya lemah dan partai tak bekerja efektif. Bahkan, kata Icha, DPP yang mendrop bendera untuk dibagi-bagikan secara merata kepada sepuluh calon anggota legistatif PPP di dapil Jawa Barat I hanya digunakan oleh caleg nomor urut satu yang notabene adalah pengurus pusat yang menduduki posisi Wakil Sekjen (Somali Abdul Malik).
Oleh karena itu ia tak berharap banyak terhadap pencalonannya melalui PPP, baginya yang terbaik saja semuanya di’Mata” Allah katanya. Bahkan, jika nanti tak terpilih menjadi caleg, dirinya akan fokus untuk membuat sebuah buku tentang perjalanan hidup serta mengajar di beberapa perguruan tinggi. Tetapi, jika dirinya terpilih, akan memperjuangkan dan mengutamakan pendidikan usia dini, mikro ekonomi berbasis syariah serta mengutamakan kejujuran dan keadilan. Selain itu, tentu yang utama membingkai politik dalam hukum.
***

No comments:

Post a Comment