|
|
|
|
|
|

Tuesday 30 December 2008

Tak Ada Dendam dan Tak Perlu Membalas

Memaafkan Berbagai Kedzoliman

‘Oknum’ Pro DPP-PDIP & Ratu Atut Chosiyah kepada Saya Sekeluarga Baik Melalui TV, Koran, maupun Internet.

Tak ada Dendam dan Tak Perlu Membalas

Saya faham, ditengah masyarakat ‘bergetah’ Indonesia, tidak mudah menerima perlakukan tidak seimbang, curang, manipulasi, serta konspirasi dominan dari oknum kelompok elit disekitar kita. Indonesia memang sebuah negeri demokrasi, namun kalau boleh jujur level/kelasnya baru sampai pada demokrasi prosedural — sangat jauh dari harapan demokrasi konstitusional dalam koridor ruh sebuah negara berdaulat penuh seperti yang diharapkan oleh para founding fathers kita disaat kemerdekaan Indonesia dideklarasikan. Diperlukan dukungan doa dan moral support yang berkelanjutan (terus menerus secara kontinyu dan stabil) diantara para penjujur keadilan negeri ini. Demi menuju Indonesia yang lebih bermartabat, semoga dalam tempo yang tidak terlalu lama lagi. Semoga,… amin.

Banalisasi - sebuah kejadian jahat yang berulang dan berkelanjutan sehingga dipercaya sebagai tidak jahat lagi - yang dilakukan oleh oknum atau beberapa oknum yang merupakan perpanjangan tangan oknumstatus quo Orde Baru belakangan ini, semakin hari semakin terasa menjadi-jadi. Padahal rakyat telah terpaksa mengakui bahwa didalam masa sepuluh tahun terakhir telah terjadi sebuah perubahan besar. Namun kiranya, reformasi Indonesia dianggap dianggap oleh sebagian besar rakyat Indonesia tidak berjalan sesuai dengan harapan.

Seberapa jauh perubahan positif telah dirasakan oleh rakyat seperti apa yang mereka propagandakan dalam iklan layar kaca dan internet? Sampai hari ini rasanya tidak pernah benar-benar ada yang melaporkan telah melakukan riset intensif terkait dengan masalah tersebut. Apakah dengan menjadi bagianblogger network kita dapat menyumbang pemikiran progresif dan mengubah situasi status quo ketinggalan zaman warisan masa lalu, menjadi lebih promising bagi masyarakat lebih luas secara merata dan berkeadilan? Sejujurnya saya merasakan benar adanya, bahwa e-diplomacy atau jejaring diplomasi cyber/dunia maya adalah diplomasi masa depan ummat manusia dimuka bumi ini. Kurang lebihnya seperti our wolrd’s ‘second life’-lah. Besar harapan saya bahwa dunia keluarga besar blogger Indonesia kedepannya dapat menjadi sebuah industri mumpuni berbasis inovasi dan kreativitas seperti yang selama ini secara pesat terjadi di Korea Selatan. Dan membawa KESEJUKAN bagi Indonesia dengan menjadi media alternatiftabbayun (klarifikasi) dalam koridor komunikasi diplomatik.

***


Marsha Chita Fawzi, Seniman ‘Mungil’ku yang Mature.Sekitar dua mingguan yang lalu, Kiki bungsuku ini menelpon Ikang suamiku sambil menangis. Our angel ini sangat jarang menangis. Kalaupun juga hal ini dilakukan, pasti ada hal mendesak yang membuat rasa keadilannya terganggu namun belum mampu melakukan pembelaan atas gangguan tersebut. Sejak kecil karakter Kiki adalah jenis anak mandiri yang sebagian besar kebutuhan hidupnya ia selesaikan sendiri sampai tuntas. Seingat saya, Kiki menangis bila sedang sakit (menjelang operasi usu buntu saat TK dulu) atau atau menjelang haid diawal kejadian pertama kali mendapatkan haid. Rupanya dikampus MMU(Malaysian Multimedia University) dimana jaringan internet sangat baik dengan kilobytes per secon-nya yang tinggi, teman-teman Kiki menemukan berita bullying yang ‘diduga’ dilakukan oleh jaringan pendukung para vandalists Ratu Atut Chosiyah dan beberapa oknum dari DPP PDIP baik yang berada di DPR RI maupun yang tugas di kantor pusat Lenteng Agung. Berita yang diproduksi ‘diduga’ dengan niat pembunuhan karakter seperti misalnya melalui ruang respon dibeberapa mediacyber nasional semisal dan lainnya. Secara khusus dapat dilihat sejumlah dialog liar dan ‘liar’ yang bertebaran dalam ruang chating/diskusi dua arah dalam maupun blogs pribadi yang abal-abal! Astaghfirullahaladziiim… Ampuni mereka semua ya Allah…kelihatannya mereka tidak tahu apa yang mereka sedang lakukan.

Rupanya Chikita my baby tidak terima Ibunya tercinta dijelek-jelekkan oleh mereka yang ‘diduga’ dilakukan secara by design dan serius oleh jejaring mereka tersebut diatas. Tulisan sederhana saya kali ini, hanya sekedar memberikan sedikit gambaran kepada saudara dan saudariku pengunjung dan yang pernah mengetahui sepak terjangku didalam membela dan keberpihakan terhadap rakyat Indonesia semisal di: termasuk juga di

Curhat terbuka saya kepada seluruh saudara dan saudari baruku melalui blognet media dimanapun anda berada, semoga menjadi gambaran selintas bahwa kami para figur publik yang telah dan sedang serius membela rakyat dan negara jauh dari pujian dan tepuk tangan meriah. Sangat berbeda ketika kami sedang berada diatas panggung atau layar kaca/perak. Bahwa perjalanan panjang menuju menjadi Kekasih Allah sangat sering turut melibatkan stabilitas emosional orang-orang terdekat kita dirumah/anggota keluarga/mereka yang paling kita cintai dan dekat dihati.

Menurut Marsha Chikita ku tercinta yang sangat mengetahui perjalanan panjang jihad ibunya untuk masyarakat Banten melalui Pilkada 2006 yang lalu, berita mengenai saya Marissa Haque pada`media-media yang muncul tersebut sebagian besar tidak ada yang benar-benar lengkap yang secara holistik menceritakan kebenaran apa adanya. Berita yang muncul menurut Kiki terpenggal-penggal, entah sengaja atau tidak sengaja. Sehingga informasi yang sampai lepada pembacanya dimanapun berada terkesan ‘compang-camping’ dan cenderung kontra produktif bagi langkah perjuangan jihad Banten saya — Ibunya Chikita ini.

Allahu Akbar, nak! Terimakasih banyak cintaku, atas keberpihakanmu kepada perjuangan panjang Ibumu untuk ranah Banten. Provinsi Banten adalah tanah leluhur nenek moyang Ayah Ikang dari pihak Mbah Yuya yang berasal dari Lebak, Banten. Ternyata kamu sudah semakin matang didalam menganalisa dan memajukan kritik nak. Ibu sangat bangga kepada perkembanganmu ini. Alhamdulillah Ya Rob…

I am okey nak, I am fine,” demikian jawabku melalui sarana komunikasi chatting di Yahoo Messanger beberapa hari yang lalu. Yahoo Messanger intrument ini benar-benar dapat memangkas biaya pulsa telpon Ikang dan saya disaat ingin mengecek keberadaan serta kondisi anak-anak kami dimanapun mereka berada. ”Duh! Alhamdulillah Chikita sayang putri kebanggan Ibu Icha dan Ayah Ikang. Banyak baca doa tolak bala ya nak? Kami berdua ditambah kak Bella setiap hari mendoakan keberhasilanmu didunia akademik dinegara tetangga Malaysia sana. Cepat pulang diakhir tahun nanti ya sayang? Tak sabar rasanya Ibu, Ayah, dan Kak Bella untuk segera memeluk dan menciummu nak.Bismillah sayang…

Keberuntungan Memiliki Suami Bijak dan Tenang Seperti Ikang.

Beruntung saya memiliki suami seperti Ikang yang tenang dan bijak. Apapun yang terjadi ia selalu mampu menjadi penyeimbang serta penyejuk raga bagi kami sekeluarga. Ditambah lagi Ikang mampu selalu bersenandung dan sering menyanyi bersama gitarelectricnya diruang musik keluarga dirumah kami di wilayah Bintaro, Tangerang Selatan. Dan motto kami sekeluarga adalah OUR FAMILY ALWAYS STICKS TOGETHER.

Sehingga bila saudara-saudariku pengunjung bog saya ini selalu melihat saya mampu tampil tegar didalam memperjuangkan prinsip MEMBINGKAI POLITIK DENGAN HUKUM dan MENJUJURKAN KEADILAN, alhamdulillah selain karena doa kepada Allah SWT yang tak pernah henti, juga karena saya memiliki seorang suami yang luar biasa memberikan dukungan total kepada seluruh aktivitas istrinya, juga kedua anak-anak yang sholehah serta baik prestasi akademiknya.

Ahamdulillah Ya Allah… inilah yang dinyatakan didalam QS. AR-Rahman yang didalamnya disebut berkali-kali: “Fabi ayyi ala i Robbi kumma tukadzdzibaannn…” Nikmat mana lagi yang akan kau dustakan hai manusia… Terimakasih banyak Ya Allah… terimakasih… terimakasih… terimakasih… Tidak ada lagi yang kupinta, kecuali selamatkan generasi penerus Indonesia ini Ya Allah. Anak-anakku Bella dan Kiki, serta seluruh anak-anak Indonesia lainnya diseluruh tanah air. Merekalah semuathe agent of change yang sejati dari bangsa ini. “Yes, CHANGE we believe in,” kata Presiden AS Obama.Orang-orang mulia berhati kesatria adalah mereka yang bersedia berjuang tanpa kenal pamrih dan lelah. Hidup perjuangannya selalu tajam dalam fokus yang terarah. Aspirasi hajat hidup orang banyak dari kelompokthe silent majority adalah nafas perjuangannya. Manusia pejuang dihargai atas apa yang telah dilakukannya, tidak memperdulikan berhasil atau belum berhasil. Karena itu hanyalah masalah berikutnya dan pernyataan resmi didalam kepala.

The best way to escape from a problem is to solve it! Jadi jangan pernah lari dari perjuangan, sekali kita menyatakan maju dalam sebuah perjuangan yang kita yakini kebenarannya serta bersandar hanya kepada-Nya.

Orang-orang mulia pilihan Allah teruji dan insya Allah yang mampu lulus dalam pertahanan hidup serta kehidupan yang bersandar hanya kepada Allah SWT semata. Kenapa tidak agar Indonesia tahun 2009 kedepan juga mampu menghasilkan ‘kemewahan’ perubahan yang sama seperti apa yang telah terjadi disebuah negara adidaya berjarakhalf way round the world Amerika Serikat baru-baru ini. Perubahan Indonesia, perubahan pemimpin Indonesia, untuk masa depan Indonesia yang lebih bermartabat. Insya Allah…

Bismillahi tawakal Allallaaahh… la haula wala quwwata illabillaaaah… Allahu Akbar! Merdeka!

No comments:

Post a Comment