|
|
|
|
|
|

Wednesday 4 March 2009

Sang ‘Mualaf’ PPP

Politik Aliran Islam Indonesia, Masihkah Penting?

Tertegun saya membaca sebuah sms yang dikirim oleh seorang kader dan pengurus DPP PPP bernama Budi Pulungan pada tanggal 21 Februari 2009 yang berisi kalimat bernada minor dan ‘menghardik’ saya dengan kata-kata tajam berujung kalimat “… anda kan hanya mu’alaf di PPP.” Sakit hatikah saya? Didalam berpuasa 40 hari ini, dimana lebih banyak kebaikan yang datang bersama puluhan malaikat yang tak terlihat dialam perjuangan saya dan tim saat melakukan sosialisasi Pemilihan Legislatif 2009 di Dapil Jabar 1 berisi Kota Bandung dan Kota Cimahi, saya tidak menggubris sms minor tersebut. Bahkan saya malah berterimakasih pada Mas Budi Pulungan saudara separtaiku tersebut, karena dengan sms dia itu pahala puasa sunnah saya yang baru mencapai hari kedelapan dari total 40 hari saya yakini menjadi bertambah adanya.
Dari mana datangnya kata ‘Mualaf PPP’ tersebut? Saya tidak faham. Yang jelas pertama kali saya membaca dua kata yang ditujukan kepada saya didalam blog pribadi Kyai Asep Moushul Affandi. Dan didalam perjumpaan langsung dengan beliau disaat kantor PPP mengundang Bapak Prabowo Subianto untuk melakukan sosialisasi programnya sembari berguyon saya mengatakan kepada beliau sebagai berikut: “… iya nih Pak Yai saya memang mualaf di PPP, tapi ‘mau ah lap’ jadinya ‘auk ah lap begituuu…’,” demikian bercanda saya kepada Pak Kyai Asep yang disambut tawa cerah beliau yang terlihat senang dengan gaya akrab bercanda saya saat itu. Sayapun diperkenalkan dengan putra beliau seusia Bella putri sulungku yang rupanya selama ini membantu ayahnya meng-update blog serta mengurus pesantrennya di Tasikmalaya/Garut, Jawa Barat.Sebenarnya apakah benar saya seorang mualaf? Rasa lucu dan geli menggelitik tak kuasa menerjang hati yang aniaya ini. Selama ini saya selalu berkaca kepada perjuangan Rasulullah Muhammad SAW ketika hendak melangkah berbuat kebaikan yang tidak pernah dikisahkan mudah dimasanya, sehingga alhamdulillah semangat perjuangan saya dalam konteks kekinian untuk selalu berbuat kebaikan tidak mudah patah karenanya.

Saya memang belum menjadi seorang ustadzah, namun menjadi seorang ustadzah adalah salah satu cita-cita saya didalam kehidupan manusia yang singkat ini. Bila para lulusan pesantren mampu melakukan dakwah bil lisan, maka dengan segala keterbatasan saya selama ini didalam ilmu Islam alhamdulillah sejauh ini saya telah memulainya dengan dakwah bil hal. Benar atau salah dari segala sesuatu yang telah saya lakukan saya serahkan sepenuhnya kepada Allah SWT Jalal Jalalu.

Didalam dakwah bil hal di Dapil saya di Jabar 1 dengan wilayah Kota Bandung dan Kota Cimahi, saya tidak berkehendak mengkotak-kotakkan keluarga Islam Jabar 1 melalui aliran Islam yang mereka percayai. Timses (tim sukses) saya sendiri berisi beragam anggota dengan pemahaman Islam yang mereka percaya. Yang terpenting bagi saya adalah minus aliran Ahmadiyah yang saya yakini sesat itu.Alhamdulillah juga bahwa saya diberi kesempatan untuk muncul di Global TV dengan program rekaman pada hari Rabu tanggal 24 Februari 2009 yang akan ditayangkan pada hari Jumat tanggal 26 Februari 2009 dialog politik bagi Caleg DPR RI dengan 4 orang kandidat asal PPP, Hanura, PKPB, dan PDIP. Perwakilan caleg dari ketiga partai lain tersebut adalah mbak Elza Syarif, Farhat Abbas, dan Budiman Sudjatmiko. Semuanya berlatar belakang Fakultas Hukum. Setiap kandidat diperbolehkan membawa 30 orang pendukung, dan karenanya saya mempunyai keleluasaan mengajak anggota dari seluruh aliran Islam para tandemku yang berada di Jabar 1 dengan quota saya bagi rata. Alhamdulillah, mereka semua antusiatik! Dan sangat ingin menjadi pendukungku diacara shooting Global TV besok Rabu ini.

Terimakasih Ya Allah… Engkau telah memberikan amanah bagiku untuk turut membahagiakan mereka semua, para tandemku berserta seluruh pengikut mereka. Semoga kepercayaan yang telah mereka berikan kepadaku sebagai duta bagi PPP menjadi lebih baik tanpa sekat politik aliran dapat bertahan selamanya. Demi PPP sebagai partai tertua di Indonesia untuk segera bangkit, dan berkemas diri menjemput kebangkitan dalam waktu dekat dimuka ini, insya Allah… Allahu Akbar!

No comments:

Post a Comment